Thursday, July 18, 2013

Selaq Dalam Kehidupan Masyarakat Sasak


Kali ini saya hadir ingin menceritakan tentang sosok makhluk yg keberadaannya masih sangat eksis di beberapa daerah di Lombok. Jika, di Bali ada leak dan di Kalimantan ada kuyang, lain lagi dengan Lombok. Di Lombok ada sosok makhluk yang biasa disebut selaq. Berikut pembahasan tentang selaq yang saya copast dari blog lain untuk sahabat k1za on blog.


Selaq berasal dari kata salaq (salah) karena Ilmu Selaq termasuk syirik. Ilmu ini bertentangan dengan ajaran agama karena bergelut dengan setan dan jin. Ilmu ini bisa membuat manusia berimajinasi menjadi apapun termasuk terbang, merayap dan berubah bentuk menjadi binatang tergantung jenis Ilmu Selaq yang dipelajari. Ilmu Selaq identik dengan ilmu hitam yang dipelajari untuk meneror orang yang tidak disukainya. Selaq seringkali membuat masyarakat takut. Ilmu ini bisa didapatkan dengan berguru, faktor keturunan dengan tanpa mempelajarinya dan ada juga yang menular. Contohnya jika kita tidur dengan orang yang mempunyai Ilmu Selaq, kita harus berhati-hati, karena dengan cara melangkahi, orang yang tidak tahu Ilmu Selaq dengan sendirinya akan tertular ilmu tersebut.

Selaq biasanya keluar pada malam hari. Sebelum beraksi mereka menyiapkan segala sesuatunya. Dari informasi yang kami peroleh, Selaq menyiapkan air di tangkel (batok kelapa) yang berisi bunga-bunga dan dibacakan mantra. Usai beraksi, mereka mandi dengan air tersebut agar kembali berubah menjadi sediakala, kalau tidak maka mereka tidak bisa berubah menjadi manusia.
Orang Selaq bisa berubah wujud menjadi berbagai macam bentuk, ada yang jadi anjing, babi, monyet, ayam, sapi bahkan sepeda motor dan lain sebagainya dengan bentuk yang tidak wajar. Penuturan dari beberapa massa, misalnya Selaq berubah menjadi anjing, tapi lebih besar dari anjing sebenarnya. Ada satu bagian yang tidak bisa berubah dari tubuhnya yaitu tumit. Ada beberapa faktor yang membuat orang mempelajari Ilmu Selaq: Pertama Hanya untuk bersenang-senang, kedua menyakiti orang lain, ketiga memperoleh Ilmu Kanuragan.

Selaq dapat wujud menjadi berbagai macam bentuk, misalnyaa anjing, babi, monyet, ayam, sapi, dll.
Menurut pandangan massa, Selaq terdiri dari beberapa macam seperti:
1.    Selaq Bonga (kapas); sering bertempur dengan sesama Selaq hingga salah satunya kalah hingga mati. Selaq Bonga hanya untuk adu kekuatan. Uniknya bila mati, matinya bukan ditempat berkelahi, melainkan dirumah Si Selaq.
2.    Selaq Bangke (bangkai); Selaq ini senang memakan bangkai, meminum bekas air memandikan mayat. Selaq ini senang mengganggu orang.
3.    Selaq Mopol (Selak yang hanya berkepala dan usus); Selaq jenis ini sering menakut-nakuti anak-anak, anak dibuat sakit. Kalau mau terbang selendangnya jadi sayap, suaranya seperti suara gendang.
4.    Selaq Beruang (Selaq yang punya Ilmu Santet Beruang); Selaq jenis ini memiliki Ilmu Santet. Ilmunya dinamakan Ilmu Santet Beruang karena media yang digunakan adalah kutu penghisap dan sasarannya akan merasa kesakitan pada bagian perut karena isi dalam perut  dibabat.
5.    Selaq Ate (hati); Selaq yang tidak bisa salah sedikit kemudian meneror dengan Santet.
Untuk menutupi kebiasaan ini, orang berilmu Selaq tetap menjalankan aktifitas beribadah bahkan terlihat lebih rajin dan hubungan sosialnya pun wajar-wajar saja. Tetapi di balik itu semua, hati tidak pernah bisa dibaca, dia selalu ingin menakuti dan menyakiti orang lain.

Ilmu hitam atau Santet khas Lombok sangat dahsyat. Banyak orang Lombok mempergunakan santet ini karena gampang dipelajari. Masyarakat sering menggunakan jimat penangkal lmu gaib menggunakan jahe, bawang putih, merica bolong dan peniti dibungkus. Sebagian masyarakat juga berpendapat cara lain untuk melawan Selaq adalah dengan menggunakan daun kelor dan memukulkannya ke belakang, karena yang di depan kita hanya bayangan saja. Memukulnya pun cukup satu kali, sebab kalau dua kali akan menjadi obat bagi Selaq tersebut.

Sesajen Selaq
Pernah di suatu malam pada Bulan Ramadhan sekitar pukul 23.00 WITA, aku pulang dari masjid untuk buang air besar. Tiba-tiba bulu kudukku merinding mendengar sesuatu ada yang terbang di atas kepalaku, saat aku menolehkan kepala ke atas, aku tidak melihat sesuatu. Akhirnya kuputuskan untuk ke kamar mandi guna mensucikan diri, kebetulan WC terpisah dari kamar mandi. Tiba-tiba di pagi hari aku mendengar cerita dari rumah sebelah bahwa ada yang jatuh dari atas menimpa seng rumahnya dan ternyata yang jatuh itu adalah Selaq yang mau pulang kerumahnya. Kebetulan juga rumah Selaq itu tak jauh dari rumahku. Dan aku tahu orangnya, tapi aku tak mau menyebutkan namanya.
Sumber : Klik disini.

Berdasarkan beberapa cerita yang saya dengar. Orang yang mempunyai ilmu selaq biasanya jika akan meninggal, bisa dibilang akan sangat sulit meninggalnya entah mungkin karena bawaan ilmu yang ada pada dirinya atau bagaimana. Tapi, yang jelas sebelum meninggal orang yang mempunyai ilmu selaq, jika ingin segera meninggal. Maka, ia harus menjilat tanah sebelumnya. Selaq juga, mempunyai agenda pertemuan untuk sesama mereka. Pada pertemuan ini, mereka diperkenankan untuk melakukan hubungan intim sesame selaq. Dari hubungan itu, akan  dihasilkan anak. Anaknya ini, akan tinggal bersama sang ibu. Menurut cerita yang saya dengar, anaknya akan tinggal didalam dandang yang digunakan sang ibu untuk memasak nasi. Karena, sang anak akan memakan sisa kerak nasi yang sengaja disisakan sang ibu. Sekali lagi, menurut yang saya dengar. Anak selaq ini tidak akan pernah tumbuh besar dan dapat digunakan sebagai pencuri uang ( tuyul ). Banyak orang yang berani membayar dengan mahal untuk mendapatkan anak selaq ini. Anak selaq sendiri yang berbentuk manusia. Biasanya juga akan menuruni ilmu selaq ini dari orangtuanya. Setau saya, dalam keluarga Selaq. Hanya ada 1 orang yang tidak menuruni ilmu orangtuanya. Dan merupakan anak yang paling dibenci diantara yang lain.
Demikian, beberapa info tentang Selaq yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Semoga, pembaca disini tidak termasuk orang yang berniat menggunakan jasa anak Selaq untuk melakukan hal yang tidak baik.
Terimakasih ^_^

No comments:

Post a Comment