Wednesday, July 17, 2013

Kenangan Manis di Masa SMA

hai kawan-kawan IPA4 tamatan 2012-2013 di SMAN 1 Jonggat :)

Baru kemarin rasanya. Aku harus masuk kelas baru di kelas XI. Pertama menginjakkan kaki disana tidak ada satupun yang kukenal. Tapi, tunggu. Rupanya, disana ada beberapa teman dari kelas X yang sangat ku kenal. Seperti Bq Ryan AP, Afryan DP, Tami si Komandan, Iful, Azis, dan beberapa teman sekelas lainnya ketika masih duduk dibangku kelas X. Tidak ketinggalan juga rupanya, ada si Pekie Malta. Kawan sejak SMP yang ternyata harus sekelas lagi :D
Lucu memang. Awalnya kita semua tidak begitu akrab. Yah, mungkin sesekali waktu kita saling menyapa. Tapi, apa kalian tau ? awalnya aku tak merasa nyaman dikelas itu. Karena, aku tak merasa dekat dengan kalian semua. Aku merasa tak mengenal kalian. Seiring berjalannya waktu. Aku akhirnya mengenal kalian satu persatu, Kembi, Lusi, Lina E, Lina N, Samirah ( E'e.. ), Meilia, Meisika, Elsa, Fania, Riya, Isna, Kuri, Nia, Ratna, Bida, Kamaruzzaman, Multazam, Gani, Lisna, Evi, Ima, Yuda, Erwin, Bahul, Lomin, Titin, Two Yul ( Yuliana Larasati dan Yuliana doang ). Rupanya tidak sampai disana, aku juga akhirnya mengenal satu persatu karakter kalian masing-masing.
Taukah kalian, momen apa yang paling menyentuh bagiku dari kalian ? Kalian juga pasti masih mengingat kejadian ini.
Aku lupa tepatnya tanggal berapa, yang jelas kejadian ini terjadi pada hari Jum'at. Tak ada guru, tak ada pelajaran. Harusnya hari itu menjadi hari merdeka dan bahagia bagi kita siswa/siswi yang terkenal akan kebengalannya. Tapi, hari itu. Hari duka bagiku. Aku tak kuasa menahan tangis, karena harus kehilangan salah seorang sahabatku semasa SMP. Dia meninggal karena kecelakaan. Jujur, saat itu aku tidak sama sekali bermaksud mencari sensasi. Aku memang tak kuasa saat itu menahan tangis. Terlebih teringat tentang dia semasa hidup. selalu menemaniku disaat merasa kesepian. Saat itu, beberapa dari kalian bersimpati dan menguatkanku. Lucunya, justru karena aku. Akhirnya kita sama-sama menangis dan mengenang beberapa orang yang telah mendahului kita dan pastinya sangat berarti bagi hidup kita masing-masing.
Setelah itu, rupanya teman-teman yang lain. Meskipun tidak turut berpastisipasi saat menangis bersama. Mereka juga merasakan kepedihan yang sama. Setelah kejadian itu, kita semakin akrab. Tidak hanya segelintir orang, melainkan sekelas :')
Satu tahun berlalu. Kita akhirnya menginjakkan kaki dikelas XII. Asiknya, kita ternyata tidak dipisahkan.
Meski terkenal kompak akan kebengalan masing-masing, dan selalu saja "hampir" dihukum. Anehnya, kita selalu lolos dihukum kawan. Ada-ada saja yang membatalkan hukuman kita. Entah itu, siswa yang pingsan hingga oknum yang akan menghukum harus pergi.
Hingga akhirnya. disebuah siang yang terik, pada hari Senin. Jam Pelajaran Fisika sudah dimulai. Saat Gani mengikat rok Kurie dengan tali dan diikatkan di sebuah kursi. Kemudian, kurie dipanggil guru hendak mengerjakan soal kedepan. Saat itu, dia baru menyadari bahwa ia telah dijaili. Iapun melapor ke guru dengan nada lucu, " Bu, aku dikerjain. Rokku diikat di bangku ! " Ujarnya. Kita semua tertawa terbahak-bahak.
Rupanya, tertawaan itu membuat guru Fisika menjadi murka, " Siapa yang sudah ngerjain Kuri ? Maju kedepan. Atau ibu hukum semua. " Seru ibu itu dengan nada tinggi.
dengan berbisik-bisik kita semua sepakat, agar jangan ada yang mengaku. Ternyata semuanya ingin mengecap yang namanya dihukum ( LoL ). Guru fisika akhirnya menjemur kita semua dilapangan basket depan kelas. Setiap guru yang lewat menertawakan kita.
" Siapa suruh kalian nakal ! " Ujarnya sambil berlalu. Dan rupanya, kita hanya tertawa. Setelah berdiri sekitar beberapa detik, kita akhirnya sepakat untuk bermain "polisi-polisian". Dengan riangnya kita berjoget-joget ditengah lapangan yang terik. Semua orang tersenyum melihat tingkah kita yang konyol. Ketika guru fisika keluar. Kita berpura-pura berbaris rapi dengan wajah menyesal. Padahal, kita semua tertawa girang dalam hati.
Satu lagi, kawan. Entah kenapa, aku merasa perpisahan kita tak sesedih yang terbayang. Berkali-kali kita menangis bersama. Menangisi perpisahan yang akan tiba. Kelas kita banjir air mata. Tapi, entah kenapa. Saat menghadapi hari "H", tak sedikitpun air mata yang tertoreh.

ketahuilah kawan..
meski air mataku tak  menetes.
tapi hatiku bersedih,
harus pergi meninggalkan kalian..
Sahabat-sahabat sejati yang terindah..
IPA4 :*

No comments:

Post a Comment