Wednesday, October 23, 2013

LIVE IN HOROR



 Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WIB. Seorang gadis cantik, berwajah indo keturunan Inggris-Indonesia terlihat masih asik didepan layar komputernya. Jari-jemarinya menari indah diatas papan ketik itu. Matanya yang coklat hazel dengan rambut sepundak dan wajah yang oval, terlihat semakin cantik saat sesekali ia terlihat sedang menertawai sesuatu.
Lalu tiba-tiba gadis itu terkejut oleh suara petir yang menggelegar.  Tak lama kemudian, keadaan menjadi gelap gulita. Namun anehnya, layar komputernya tetap hidup. Menampilkan gambar wajah sosok kuntilanak yang sedang menyeringai. Sontak saja gadis itu menjerit sejadi-jadinya.Namun semakin ia menjerit, tatapan wajah itu semakin menyeringai. Lalu menertawainya.
Ia menutup mata dan berdoa semoga saja kejadian itu hanya mimpi. Hinga akhirnya, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar.
"Liana, ada apa ? kenapa kau berteriak ? " suara dibalik pintu terdengar cemas. Ternyata barusan hanya mimpi rupanya. Ia tertidur saat menunggu lampu menyala. Kemudian dengan langkah gontai ia menuju ambang pintu.
"Tidak ada apa-apa mom! aku hanya bermimpi." ujar gadis itu sembari mengusap-usap matanya.
"Baiklah, aku pikir telah terjadi sesuatu denganmu." nada cemas tersembul dibalik kalimat menggantung itu.
"Sudahlah mom, i've grow up you know ?" ujar Liana ketus.
"Tapi nak, kau tidak mengerti bagaimana perasaan mama sebagai seorang ibu. ahh.. sudahlah," Melihat tatapan mata anaknya yang terlihat tidak peduli. Mama Liana, Nyonya Ardinia Smith yang merupakan seorang janda akhirnya melenggang pergi begitu saja. Ia memilih untuk pergi, karena sudah mengerti betul perangai putri semata wayangnya itu.
Setelah pintu kamar ditutup, Liana lalu kembali menuju komputernya yang rupanya masih mati. Seakan penasaran dengan mimpinya tadi, diam-diam Liana melirik tajam ke layar komputer yang terlihat hitam sama sekali.  Tak ada gambar sosok wajah disitu. Hanya layar hitam tanpa gambar sedikitpun. Dalam hatinya bertanya-tanya. Siapa sebenernya sosok wajah seram itu? Ia terlihat berpikir,entah apa yang tengah berkecamuk didalam otaknya.
"ahh.. whathappened with me? ohh God please! masa iya sih itu tadi yang namanya kuntilanak? please Liana.. it's just a dream and it's not true!" ujarnya meyakinkan diri. Kemudian ia bangkit dan menuju cermin.
" Hello.. Liana Smith! see ur self. percaya deh kuntilanak itu gak ada. ngerti?" Ujarnya pada diri sendiri.
"masa iya sih hari gini masih percaya hantu norak dengan rambut kusut dan pakaian kucelnya itu? " Liana geleng-geleng kepala.
"Look, kamu itu anak William Smith. seorang lelaki Inggris yang selalu logis! kenapa harus percaya hantu? terlebih percaya hantu Indonesia yang very very kampungan dan gak stylish!" Lanjut Liana.
"atau.. jangan-jangan, aku sudah terpengaruh mom yang kena tipu nenek dengan logat jawa kuno yang selalu mencoba untuk membuat anak kecil ketakutan?! fiuh.. " Ujar Liana tanpa jeda terhadap bayangan dirinya dicermin.

Tiba-tiba suara petir yang menggelegar menghentikan kata-katanya. Lalu keadaan menjadi gelap gulita. Liana hanya terpaku diam, didepan cermin yang ada disamping ranjangnya.  Kini rasa takut benar-benar datang menghampiri gadis 15 tahun itu.
‘LIANA... LIANA’
Terdengar suara yang memanggil-manggil namanya. Suara yang parau dan lirih.
"Who is there??" Tanya gadis itu penasaran.
"Is that you, mom??" Tanya Liana sekali lagi. Berusaha untuk meyakinkan bahwa itu adalah ibunya.
‘LIANA... LIANA. KAU HARUS IKUT BERSAMAKU... ’
"Siapa disana!" Kali ini Liana mulai tampak kesal. Tapi suara itu terus-menerus memanggil namanya. Seolah-olah sedang berbisik.
Sepintas cahaya kilat menembus kamar gadis itu. Membentuk bayangan sosok wanita berambut panjang yang menutupi seluruh wajahnya.
Didepan sebuah cermin yang ada dihadapannya.
"si-si-siapa kamu?" tanya Liana terbata-bata. Wanita itu semakin mendekat menuju Liana, seolah-olah ingin mencengkeram kakinya.
Entah apa yang ada dipikiran Liana. Ia ingin berteriak tapi suaranya seolah tertahan ditenggorokan.
Ia mematung. Hingga akhirnya ketika sosok itu hampir mendekat, ia kemudian lenyap.
Entah apa yang terjadi. Seluruh ruang kamar itu kini menjadi terang kembali bersama lenyapnya sosok wanita tadi. Liana masih terlihat mematung didepan cerminnya. Wajahnya pucat pasi seakan-akan darahnya tersedot ke ubun-ubun. Hingga akhirnya Liana tersadar dan segera melompat menuju kasur empuknya, kemudian menutup tubuhnya dengan selimut.
Keesokan harinya disekolah, dengan ogah-ogahan Liana menuju sekolahnya. Sebuah SMP swasta yang cukup ternama didaerahnya. Entah hanya halusinasi atau benar-benar terjadi, Liana melihat sesosok wanita seperti yang semalam dilihatnya didepan cermin. Namun, kali ini sosok itu hanya berdiri disamping gerbang sekolah, dengan rambut acak-acakan yang menutupi wajahnya.
“Oh God.. apa-apaan sih ini! “ pikirnya.
“Pasti ini kerjaan anak-anak OSIS yang kurang kerjaan itu! “ ujar Liana ketus terhadap dirinya sendiri.
Dengan langkah santai tanpa menghiraukan sosok itu, ia kemudian berjalan menuju kedalam sekolah. Di dalam sekolah, Liana melihat beberapa siswa baru yang tampak berlalu lalang. Namun anehnya semua siswa itu terlihat pucat.
“Banyak banget sih, orang yang sakit hari ini!“ Ujar Liana.
Sampai dikelasnya, Liana melihat seorang murid baru yang terlihat aneh. Murid itu hanya diam sambil menekuni buku yang tengah dibacanya.
“Rajin amat sih itu anak baru." Ujar Liana kepada Mimi, teman sebangkunya. Mimi terlihat bingung dengan ucapan teman sebangkunya itu.
“Kamu ngomong apa sih Li? Gak ada murid baru tuh dikelas ini.“ Ujar Mimi dengan nada heran.
"Oh please.. Are you blind ? see.. ada murid baru disa… “ Ucapan Liana terputus saat melihat bangku yang dimaksudnya ternyata sudah kosong. Liana terlihat bingung, kemudian terdiam.
“Liana, dimana? “ Tanya Mimi.
“em.. Forget it Mi! “ Ujar Liana. Kemudian dibalas dengan anggukan oleh Mimi.
Hingga pulang sekolah, Liana masih bingung dengan apa yang terjadi padanya. Didepan sekolah, tepat dijalan raya, ia melihat seorang lelaki muda yang sembarang saja menyebrang jalan.
“Heii.. Stop !! Awas !!“ Teriak Liana. Namun, lelaki itu tak mengindahkan perkataan Liana. Ia malah terus bergerak hingga akhirnya sebuah mobil melintas dengan kencang mendekati pria itu. Liana menutup mata untuk beberapa saat. Aneh, saat ia membuka mata tak ada kejadian apapun yang terjadi. Lalu lintas berjalan mulus, bahkan mobil yang tadi hendak menabrak lelaki itu sudah hampir tidak terlihat. Yang tersisa hanya tatapan aneh orang-orang yang melihat Liana.
“Dek, ada apa ?“ Tanya Pak Udin satpam sekolah Liana.
“Itu pak, ada.. ada.. bapak-bapak mau nyebrang jalan. Ketabrak. Hilang. Aneh.“ Ucap Liana panik. Membuat Pak Udin terlihat mengernyitkan dahi.
“Bapak gak ngerti dek. Gini aja deh, sekarang adek pulang. Bapak yakin, mama adek udah nunggu dirumah.“ Ujar pak Udin sembari sedikit mendorong tubuh Liana. Liana tidak melawan. Ia berjalan menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari sekolah.
Liana bertanya-tanya dalam hati tentang apa yang terjadi padanya seharian ini. Dirumah, ia kembali menemukan keganjilan. Begitu masuk kehalaman, ia melihat seorang bapak tua yang tengah menyiram tanaman. Ia tak mengenal bapak itu.
Apa yang dilakukan orang ini dirumahku? pikir Liana. Tapi, kali ini ia tak menghiraukan sosok itu karena ia telah sangat lelah melewati beberapa kejadian aneh disekolah hari ini.
Ia kemudian menuju pintu. Masuk kedalam rumah dan segera menuju dapur setelah mengganti pakaian.
“Mom, where are you ?“ teriak Liana dari dapur sembari menenggak segelas air putih.
“Ya, honey? I’m here. Ada apa?“ Tanya Nyonya Ardinia.
“Mom, siapa sih kakek-kakek didepan? tukang kebun baru? “ Nyonya Ardinia tampak mengernyitkan dahi.
“Oldman ? dimana sayang ? “ Tanya Nyonya Ardinia kepada putrinya itu.
“Itu loh mom, yang didepan tadi waktu Liana pulang sekolah.“ Ujar Liana, berusaha mengingatkan mamanya tentang kakek-kakek barusan. Namun, mamanya menggeleng keras.
“Gak ada siapa-siapa kok sayang dari tadi.“ Ujarnya.
“Kamu kecapean kali. So, the old man is your imagine, right ? “ Lanjut Nyonya Ardinia.
“Mom, please. For this time, I know. It's not my imagination. Its true mom.“ Tampak wajah Liana meyakinkan mamanya.
“Atau jangan-jangan… “ Mama Liana membiarkan kalimatnya menggantung. Ia seolah-olah seperti menerawang.
“Jangan-jangan apa mom ?“ Tanya Liana.
“Begini sayang, lebih baik kita duduk dulu. I’ll tell you something. “ nyonya Ardinia mengajak putrinya itu menuju sofa didepan ruang tengah, yang hanya dipisahkan sebuah tembok dengan dapur. Tempat mereka mengobrol saat ini.
“Mom, ada apa? kok pake pindah tempat segala sih?“ Tanya Liana penasaran. Ia kemudian mengambil posisi, duduk disebelah mamanya yang telah duduk duluan disofa.
“Begini sayang. Keluarga kita ada garis keturunan yang mempunyai indra ke-6. Dan dulu, kakek pernah mengucapkan sesuatu kepada mama.“ Ujar Nyonya Ardinia. Liana terdiam, mendengarkan mamanya yang tengah bercerita.
“Dulu, waktu mama mengandungmu. Mama pernah bermimpi didatangi oleh seorang lelaki, ia mengaku merupakan penunggu rumah kakek di Jogja. Dan ia mengatakan, ingin berkenalan denganmu.“ Ujar Nyonya Ardinia menceritakan masa lalu.
“And then? apa hubungannya dengan perkataan kakek?" Liana tampak penasaran. Bulu kuduknya meremang hebat.
“Setelah itu, mama menelpon kakekmu di Jogja. Mama menceritakan perihal ini kepadanya. Beliau berkata, hal itu merupakan pertanda kalau suatu saat mata batinmu akan terbuka. Seperti halnya, om Miftah. Ketika nenek mengandung om Miftah. Nenek juga pernah bermimpi yang sama dengan mama. I know, Papa kamu gak akan percaya jika mama menceritakannya. Karena ia terlalu logis. Sama halnya denganmu.Maka mama memilih diam.“ Nyonya Ardinia bercerita panjang lebar.
“Jadi?“ Liana masih penasaran.
“Liana, kamu punya sesuatu yang berbeda. Kamu bisa merasakan atau bahkan melihat sosok dari alam lain. Mengerti? “ Ujar Nyonya Ardinia.
“Jadi? Semalam itu bukan hayalan? dan tadi.. saat disekolah? itu semua ?“ Liana tampak tak percaya.
“Kenapa sayang? You see something?“ Tanya Nyonya Ardinia.
“right, mom. Aku, melihat berbagai kejadian aneh hari ini. “ Ujar Liana. Ia masih tak percaya.
“Mama sendiri gak ngerti bagaimana ini semua bisa terjadi. Tapi, yang jelas, mama yakin kamu pasti bisa melalui hari-harimu.“ Ujar Nyonya Ardinia meyakinkan putrinya, yang tampaknya kini tengah terdiam.
Sebenarnya ia terdiam bukan karena kata-kata mamanya. Tapi, ia melihat sosok wanita dengan wajah hancur penuh darah disebelah tangga menuju kamarnya.


NB : Cerpen ini sudah pernah k1za terbitkan di  http://mistik.reunion.web.id/5601/live-in-horor.htm
terimakasih sudah membaca :)

Tuesday, September 24, 2013

GERSANG

Rindu mengalun dibawah simfoni pesakitan
Mengundang gerimis dibawah mendung
kutunggu kau wahai kekasih,
Menggapai sebuah rindu yang terpenggal dalam perih,
Setinggi waktu menggapai asa..
Setinggi itu pula ku junjung rindu,
Debu terus terhempas oleh angin,
Menapaki jejak, setapak padang pasir...
Gersang..
Sesosok wajah ditengah oase
Menyegarkan sisa-sisa kegersangan..

Sunday, September 22, 2013

Naff : Bila Nanti Kau Milikku

Temani.. Temani aku 
Temani.. Temani aku 
Bila nanti kau milikku 
Bila nanti aku milikmu
 
Mencintaimu kurasakan begitu indah
Kasih sayangmu kurasakan sungguh sempurna
Ku bahagia bila ragamu di sampingku
Ku merasa tenang bila tanganmu memelukku
 
Temani.. Temani aku 
Temani.. Temani aku
 
Menyayangimu kulakukan setulus hatiku
Mengagumi membuatku merasa tenang 
Ku bahagia bila ragamu di sampingku
Ku merasa tenang bila tanganmu memelukku
 
Bila nanti kau milikku 
Temani aku saat aku menangis 
Bila nanti aku milikmu 
Temani aku hingga tutup usiaku
 
Ku bahagia bila ragamu di sampingku
Ku merasa tenang bila tanganmu memelukku
 
Bila nanti kau milikku 
Temani aku saat aku menangis 
Bila nanti aku milikmu 
Temani aku hingga tutup usiaku
Bila nanti kau milikku 
Temani aku saat aku menangis 
 Dan Bila nanti aku milikmu
 
Temani aku hingga tutup usiaku
Temani.. Temani aku
Temani.. Temani aku
Bila nanti kau milikku
Bila nanti aku milikmu



Sumber : http://lirik.kapanlagi.com/artis/naff/bila_nanti_kau_milikku




Nb : Semoga Kau dan Aku bisa menjadi KITA :)
teruntuk kamu yang sudah mencairkan hatiku :)

Naff : Akhirnya Ku Menemukanmu

akhirnya ku menemukanmu
saat hati ini mulai meragu
akhirnya ku menemukanmu 
saat raga ini ingin berlabuh

ku berharap engkau lah
jawaban sgala risau hatiku
dan biarkan diriku
mencintaimu hingga ujung usiaku

REFF:
Jika nanti ku sanding dirimu 
Miliki aku dengan segala kelemahanku
 Dan bila nanti engkau di sampingku 
Jangan pernah letih tuk mencintaiku

Akhirnya ku menemukanmu 
Saat hati ini mulai meragu
 Akhirnya ku menemukanmu 
Saat raga ini ingin berlabuh

Sumber : http://lirik.kapanlagi.com/artis/naff/akhirnya_ku_menemukanmu

Saturday, September 21, 2013

Sejumput Asa Menggapai Langit



Sejumput kenangan ku goreskan dibalik tinta biru..
Biru setenang awan,
Menciptakan setetes sejuk menjamah langit,
Jernih, sejernih embun dipagi buta..
Menggoreskan secercah pelangi berwarna-warni,
Berarak melintasi katulistiwa,
Sebagai pertanda tiang penyangga langit takkan roboh..
Membantu menjaga keseimbangan dibalik leluasa menggapai bintang,
Mengapit symbol dunia yang tak tertaklukkan..
Meraih simponi masa muda ‘tuk menggapai cita,
Mari kawan,
Bersama-sama kita sandarkan asa pada tiang penyangga langit..
Yang pastinya akan melindungi cahaya dibalik temaram,

Monday, July 29, 2013

Rindu Kalian XII IPA4

Hei, kawan..
malam ini, aku menonton sebuah film " Armagedon ". Tau kan ? Sebuah film yang berceritakan tentang misi penyelamatan bumi dari ancaman kiamat. Ending yang menyentuh bagiku. Karena, diakhir film. Dari belasan orang yang keluar angkasa, yang kembali hanya bersisa beberapa orang, dan akhirnya seorang anak harus kehilangan ayah yang sangat dicintainya karena menyelamatkan bumi. Interested.
Tapi, lagi-lagi aku cengeng kawan :'D
Aku sedikit mengeluarkan air mata saat menonton film ini. Sisanya, memang aku mengeluarkan banyak air mata karena merindukan kalian. Sahabat tercinta. Kawan, ingatkah kalian moment dibulan oktober tahun lalu ? yupzt, tepatnya saat ulangtahunku. Tahun ini, aku harus pergi kuliah keluar daerah. Oktober ini, aku tak ada disini. Di Lombok. Bahkan, Idul Adha pun aku harus jauh dari kedua orangtuaku. Sedih ? Tentu itu yang paling kurasakan. Terlebih aku harus mengingat, Oktober tahun ini tak ada kejutan-kejutan yang akan membuatku jengkel. Seperti halnya tahun kemarin. Ingat ? Kalian membuatku berlarian dipinggir jalan, dengan badan dilumuri tepung. Sungguh, aku bahagia saat itu. Bahagia karena ada kalian disampingku.
Kawan, ingat saat kita meminta untuk berpura-pura dihukum Pak Roni ? Hew. Semua orang tercengang melihat kita dihukum. Tapi, nyatanya itu hanya untuk mengerjai Kuri, Lusi, Kamaruzaman dan Ajiz. Dan bodohnya Ipul, malah mengajak Kamaruzaman mengambil air untuk menyiram mereka :'D. Begitu banyak yang pernah kita lalui ya ? Padahal, baru saja 2 tahun kita bersama. Berbagai momen bersama kalian. Sungguh, semua terekam apik didalam memoriku.
Kawan, kalian tau aku cengeng. Malam ini, aku mengalirkan air mata karena rindu kalian. Memutar berbagai video tentang kita. Berbagai kejadian lucu yang terekam, membuatku semakin merindukan kalian. Apakah kalian juga seperti itu ?
Sudah berkali-kali kita mengalami pasang surut persahabatan. Berkali-kali kita tak saling sapa satu sama lain. Berkali-kali kita saling meminta maaf dan memaafkan. Beribu kalimat, canda dan tawa sudah terurai. Begitu banyak momen dengan kalian. Izin ke wc saat ada guru, dan nyatanya kita ke kantin. Berpura-pura sakit untuk menghindari pelajaran saat bosan. Nongkrong sekelas di ruang UKS saat jam kosong. Kalian tau ? itu tak mudah dilupakan kawan.
Kawan. Dua orang diantara kita telah mengarungi bahtera rumah tangga. Tapi, itu tak menyurutkan rasa persahabatan kita semua kan ? mereka tetap sahabat kita semua kan ?
Huh.. aku harus bagaimana kawan ? aku sangat rindu kalian semua. Rindu saat-saat kita berkumpul dan bercanda bersama. Menjahili satu sama lain. Berkelakuan konyol agar yang lain ikut tertawa.
Begitu banyak rupanya yang telah kita lalui bersama. Semoga kelak, saat kita berjumpa dan berkumpul. Kita sama-sama sukses :)
Keep figth saudara-saudaraku. Dunia menunggu kesuksesan kita semua :*
Aku menyayangi kalian semua :)
 

Friday, July 26, 2013

Kesurupan Saat Piket ( Cerita Mistik )

ada hama, di ongol-ongol
udah lama gk nongol :D

kali ini, ane bakal bagiin cermis tulisan ane yang sebelumnya udah ane terbitin di http://mistik.reunion.web.id. Atau mungkin ada yang pengen share cerita mistik. Bisa mampir disono atau dimari nih, blog ane :D
be-te-we biar kagak banyak ngobrol, langsung aja ye, ini dia nih tulisan ane ;)
                                                   Selamat Membaca ^_^
                                                ------------------------------------


Kali ini k1za akan bercerita lagi seputaran kisah sepupu k1za yang saat itu masih sebagai mahasiswi disebuah universitas swasta yang cukup ternama di Lombok. Ia kuliah di fakultas kesehatan universitas itu dan mengambil jurusan Akademi Kebidanan yang kemudian disusul oleh kakak k1za untuk kuliah diuniversitas, fakultas bahkan jurusan yang sama ( benar-benar saudara yang solid ). Kisah ini diceritakannya kepada k1za dan saudara-saudara sepupu yang lain saat berkumpul ketika lebaran.
Sebut saja nama kakak itu mbok (- bahasa halus- panggilan untuk kakak perempuan ) Indi. Ketika itu kami tengah berkumpul untuk saling berbagi cerita. Tiba-tiba karena teringat kakakku yang juga merupakan mahasiswa di universitas dan jurusan yang sama. Akhirnya mereka berdua asyik ngobrol tanpa menghiraukan kami yang ada disekitarnya -_- .
“ Eh Mimi ( nama samara ), udah pernah praktek di puskesmas Tal*wa** belum ? “ tanyanya kepada kakakku.
“ udah mbok, wah.. disana itu tiang ( saya ) dapat praktek pas puasa. “ jawab kakakku.
“ Mimi pernah ‘gak ngalamin hal yang aneh-aneh disana selama praktek ? “ tanyanya lagi yang hanya dijawab gelengan kepala oleh kakakku.
“ kalau mbok, dulu pernah ada yang kesurupan. Kejadiannya bikin tegang. “ ceritanya seru. Aku yang mendengarkan hanya siap-siap memasang telinga. Kira-kira begini kisah yang diceritakan oleh sepupuku itu.
OoO
Waktu itu, aku dan beberapa teman dari universitas yang sama kebetulan mendapat jadwal praktek piket malam. seingatku malam itu kami piket ber-6. Aku ( sepupuku ), Wati, Mirna, Ami, Mira, dan Arin. Kami ber-6 tidur diruang bersalin yang kebetulan saa itu kosong. Didalam ruangan itu ada 3 buah kasur yang kami gunakan untuk tidur. Karena keterbatasan kamipun tidur dengan masing-masing 1 kasur ber-2. kasur satu diisi olehku dan Ami, kasur dua diisi oleh Mira dan Arin dan terakhir kasur yang paling pojok diisi oleh Wati dan Mirna. Setelah beberapa saat kami tertidur, tiba-tiba Mirna terbangun dan mengajak makan.
“ Teman-teman. Na lapar. “ ujarnya datar. Kami belum menyadari bahwa Mirna tengah kesurupan, akhirnya kami semua keluar dan mencari makanan diwarung depan puskesmas. Disana, kami memesan pop mie yang tentunya diseduh dengan air yang tampaknya masih sangat panas. Setelah siap, kami semua makan bersamaan dengan perlahan karena kuah pop mie yang masih sangat panas. Namun, yang membuat kami semua tercengang Mirna seakan-akan tidak merasakan panas kuah pop mie itu dan memakannya dengan lahap layaknya suzanna yang tengah memakan sate tanpa jeda. Kami semua terperangah melihatnya, setelah mie yang dimakannya habis, ia kemudian menyeruput kuah mie yang aku yakin pasti masih sangat panas dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Akhirnya setelah selesai makan kami semua kembali keruang bersalin. Disana kami kembali mencoba untuk tertidur, namun lagi-lagi Mirna berbicara dan mengatakan bahwa dirinya lapar.
“ Kan tadi udah makan Na. “ Balasku polos.
“ Tapi, Na masih Lapar. “ Ujarnya dengan nada datar. Kami yang sudah merasa ada kejanggalan dengan Mirna mencoba untuk tetap tenang karena saat itu dipuskesmas hanya ada kami ber-6 karena bidan yang jaga tengah keluar. Entah apa yang ada dipikiran Wati, dia kemudian menyalakan handphonenya dan menyetel suara orang yang tengah membacakan ayat Qurshi dan meletakkan handphonenya diatas lemari kecil tempat pasien biasa meletakkan pakaian seperlunya. Ditengah suasana yang mencekam, Mirna angkat bicara.
“ Wati, panas. Matiin hpnya. “ Ujar mirna.
“ Kenapa Na ? kan nyaman bisa sambilan dengerin suara orang ngaji. “ Balas Wati dengan ketakutan.
“ Wati. Matiin hpnya. Panas ! “ suara Mirna semakin meninggi.
“ Panaaasssss !!! “ teriak Mirna lagi.
Kami semua langsung keluar dari ruang bersalin dan mencoba menghubungi bidan yang berjaga. Bidan tersebut akhirnya datang dengan membawa seorang ustadz setelah kami menceritakan semuanya. Mirna yang masih sendiri didatangi oleh ustadz tersebut. Kami tidak berani masuk kedalam karena kejadian tadi.
Diluar, bidan yang baru saja datang langsung mengomeli kami.
“ Kenapa kalian tidur disana ? kan udah saya kasitau jangan tidur diruang besalin. Ini alasannya kenapa saya ‘gak ngasi kalian tidur disana. “ Ujarnya. Kami hanya diam. Sejak itu kami tidak pernah berani untuk tidur diruang bersalin lagi.
                                                                                      OoO
Akhirnya, obrolan kami dengan mbok Indi malam itu ditutup karena aku dipanggil oleh ayahku untuk menjaga ponakan-ponakanku dari sepupu-sepupu yang sangat banyak.
Demikian kisah k1za kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan maupun kata.

Sunday, July 21, 2013

Cerita Tentang keajaiban Ayat Kursi

Kali ini, saya akan menyuguhkan sebuah cerita tentang keajaiban Ayat Allah, yakni Ayat Kursi :)

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita ini, selamat membaca ^_^


Saturday, July 20, 2013

Contoh Makalah Elektrokimia Sel Volta



Kali ini, saya akan memposting contoh makalah tentang Elektrokimia Sel Volta. Dan lagi-lagi ini bersumber dari hasil pemikiran saya dan kelompok kimia di masa SMA. Khususnya kelas 3. Semoga bermanfaat ^_^ 





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Mengapa batu baterai dan aki dapat mengantarkan listrik ? rangkaian yang tersusun pada saat keduanya mengalirkan arus listrik disebut sel volta. Pada suatu percobaan sel volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji kemudian membandingkan hasil pengukuran berdasarkan perhitungan.
1.2.Tujuan
Merangkai sel volta untuk mengukur potensial sel yang terjadi pada suatu reaksi, dan membandingkan hasil pengukuran berdasarkan hasil perhitungan.
1.3.Rumusan Masalah
Bagaimana perhitungan sel volta berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan ?


























BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian
            Sel volta adalah sel elktrokimia dimana Energi Kimia diubah menjadi Energi Listrik . Sel volta selalu terbentuk dari dua elektroda dengan EO  yang berbeda.
2.2. Sel Volta / Gavani
2.2.1 Prinsip-Prinsip Sel Volta Atau Sel Galvani
·         Gerakan elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks.
·         Aturan sel volta :
Ø  Terjadi perubahan : energi kimia → energi listrik
Ø  Pada anoda, elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda bertindak sebagai kutub negatif
Ø  Pada katoda, elektron adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda bertindak sebagai kutub positif
Ø  Elektron mengalir dari anoda ke katoda
Ø  E0 sel = E0red – E0oks  = Ebesar - Ekecil
Ø  Diagram sel : Anoda |Ion Anoda || Ion Katoda |katoda
Ø  Reaksi sel : Anoda + Ion Katoda         Ion Anoda + Katoda
Ø  Arah aliran elektron dari anoda ke katoda