Friday, May 30, 2014

Sedang butuh saran, pliiisss >:(



Entah kenap, kali ini mood menulisku sedang baik rupanya. Jadi aku ingin berbagi banyak kisah dengan kalian. Aku ingin menceritakan kembali tentang lelaki bervespa itu. Sebulan sudah hubungan kami berjalan. Seperti halnya apa yang aku tuliskan sebelumnya. Entah kenapa beberapa hari ini, ia cenderung seperti berubah. Dan ogah-ogahan untuk sekedar membalas chat dariku. Biasanya ia sangat bersemangat jika aku memintanya untuk datang kekosku. Tapi beberapa hari ini, ia lebih seperti hendak menghindar dariku. Apa salahku? Apa aku telah melakukan kesalahan kepadanya? Yang tanpa kusadari telah melukai perasaannya? Atau mungkin ia sedang menghadapi suatu masalah yang tidak aku ketahui? Ingin rasanya aku bertanya. Tapi, entah kenapa mulutku tak kuasa untuk menanyakan itu semua. Aku takut ia marah. Aku takut ia akan balik membenciku.

Aahh, sudah ku bilang bukan? “Semakin kita mencintai, semakin besar peluang kita terluka”. Terluka karena perlakuan kita sendiri. Khususnya aku. Aku yang biasanya dengan gampang cari dalam suasana, entah mengapa saat dihadapannya menjadi orang yang sangat kaku dan cenderung kikuk. Atau memang aku sendiri yang berubah? Begitu banyak pertanyaan dikepalaku ini. Kawan, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku bertanya langsung padanya? Aku tak bernyali untuk bertanya seperti itu.

Aku tahu, aku hanyalah seorang gadis biasa. Sangat biasa, yang hanya mempunyai perasaan yang tulus padanya. Tidak lebih. Aku harus bagaimana? Semalaman aku membaca beberapa artikel pada sebuah situs yang cenderung lebih banyak membahas permasalahan wanita. Dan salah satunya ada artikel yang membahas tentang beberapa hal yang menjadi kegalauan wanita pada usia 20-an. Dan kau tau salah satunya apa? Cinta. Ketika membaca artikel itu, aku mengakui memang benar adanya. Didalam artikel itu dibahas, dimana wanita saat usia 20 mulai memikirkan tentang keseriusan dalam hubungannya. Ia cenderung mencari lelaki yang siap berkomitmen dengannya kedepan. Memang benar, bagiku diusia yang sudah hampir menginjak kepala dua ini cinta bukan lagi perihal hanya untuk bersama tanpa ada keinginan membina hubungan yang lebih kedepannya. Diusia yang hampir menginjak kepala dua ini, aku bahkan berpikiran untuk apa mempunyai kekasih jika hanya untuk berpacaran tanpa ada tujuan kedepannya. Apa karena itu, lantas aku menjadi terlalu serius akan hubungan ini dan membuatnya bosan padaku? Ah, aku kehilangan keceriaanku sejak semester dua ini. Ingin rasanya kembali kemasa SMP dan SMA, dimana aku masih sibuk dengan keceriaanku dan tak perlu repot terlalu banyak pikiran mengenai dunia yang gila ini.

Entah berapa lama aku cenderung berubah menjadi gadis yang pendiam dan gadis rumahan. Aku cenderung lebih suka menyendiri dan jika teman-temanku mengajak entah kemana aku lebih memilih dikos. Aku merasa benar-benar kehilangan sisi humorisku. Kehilangan sisi ceria dan bahagia dihidupku. Aku ingin sedikit bertanya pada kalian, siapa saja mungkin wanita-wanita yang sudah berusia diatasku. Apakah kalian pernah mengalami hal yang sama denganku? Lantas, bagaimana kalian menyikapinya? Bagaimana kalian melewati fase-fase tak menyenangkan seperti ini dalam hidup kalian? Tolong, siapa saja yang membaca ini berikan sedikit komentar kalian. Aku bingung harus berbagi kepada siapa lagi. Aku tidak terlalu dekat dengan siapapun dikeluargaku untuk menceritakan keluh kesahku ini. Suatu waktu, aku pernah sedikit membahas tentang masalah yang bisa dibilang sudah waktunya memang untuk aku hadapi dan aku bahas dengan salah seorang sepupuku. Lantas jawaban yang aku terima adalah, “Udah, kamu itu masih kecil jangan ikut campur masalah orang dewasa.” Padahal umurku tidak terpaut jauh dengannya. Hanya sekitar 5-6 tahun. Apa iya aku memang belum pantas didaulat menjadi wanita sebenarnya? Jika iya, pasti hal ini juga yang mempengaruhi pola pikir lelaki bervespa itu. Ia pasti mengira aku tidak mempunyai asa yang harus digapai kedepannya. Jujur saja, kata-kata sepupuku itu membuatku sedikit berpikir dan merasa aku memang masih kekanak-kanakan. Lantas sekarang aku mencoba untuk mengubah itu semua. Agar mereka tahu dan menganggapku sudah dewasa dan pantas untuk mereka dengar pendapatnya.  Hal ini yang mungkin juga berefek pada sikapku yang agak dingin.

Aku harus bagaimana kawan? Jika kalian diposisiku apa yang harus kulakukan dengan semua perubahan ini?

2 comments: