Entah kenap, kali ini mood menulisku sedang baik
rupanya. Jadi aku ingin berbagi banyak kisah dengan kalian. Aku ingin
menceritakan kembali tentang lelaki bervespa itu. Sebulan sudah hubungan kami
berjalan. Seperti halnya apa yang aku tuliskan sebelumnya. Entah kenapa
beberapa hari ini, ia cenderung seperti berubah. Dan ogah-ogahan untuk sekedar
membalas chat dariku. Biasanya ia
sangat bersemangat jika aku memintanya untuk datang kekosku. Tapi beberapa hari
ini, ia lebih seperti hendak menghindar dariku. Apa salahku? Apa aku telah
melakukan kesalahan kepadanya? Yang tanpa kusadari telah melukai perasaannya?
Atau mungkin ia sedang menghadapi suatu masalah yang tidak aku ketahui? Ingin
rasanya aku bertanya. Tapi, entah kenapa mulutku tak kuasa untuk menanyakan itu
semua. Aku takut ia marah. Aku takut ia akan balik membenciku.
Aahh, sudah ku bilang bukan? “Semakin kita
mencintai, semakin besar peluang kita terluka”. Terluka karena perlakuan kita
sendiri. Khususnya aku. Aku yang biasanya dengan gampang cari dalam suasana,
entah mengapa saat dihadapannya menjadi orang yang sangat kaku dan cenderung
kikuk. Atau memang aku sendiri yang berubah? Begitu banyak pertanyaan
dikepalaku ini. Kawan, apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku bertanya
langsung padanya? Aku tak bernyali untuk bertanya seperti itu.
Aku tahu, aku hanyalah seorang gadis biasa. Sangat biasa,
yang hanya mempunyai perasaan yang tulus padanya. Tidak lebih. Aku harus
bagaimana? Semalaman aku membaca beberapa artikel pada sebuah situs yang
cenderung lebih banyak membahas permasalahan wanita. Dan salah satunya ada
artikel yang membahas tentang beberapa hal yang menjadi kegalauan wanita pada
usia 20-an. Dan kau tau salah satunya apa? Cinta. Ketika membaca artikel itu,
aku mengakui memang benar adanya. Didalam artikel itu dibahas, dimana wanita
saat usia 20 mulai memikirkan tentang keseriusan dalam hubungannya. Ia
cenderung mencari lelaki yang siap berkomitmen dengannya kedepan. Memang benar,
bagiku diusia yang sudah hampir menginjak kepala dua ini cinta bukan lagi
perihal hanya untuk bersama tanpa ada keinginan membina hubungan yang lebih
kedepannya. Diusia yang hampir menginjak kepala dua ini, aku bahkan berpikiran
untuk apa mempunyai kekasih jika hanya untuk berpacaran tanpa ada tujuan
kedepannya. Apa karena itu, lantas aku menjadi terlalu serius akan hubungan ini
dan membuatnya bosan padaku? Ah, aku kehilangan keceriaanku sejak semester dua
ini. Ingin rasanya kembali kemasa SMP dan SMA, dimana aku masih sibuk dengan
keceriaanku dan tak perlu repot terlalu banyak pikiran mengenai dunia yang gila
ini.
Entah berapa lama aku cenderung berubah menjadi
gadis yang pendiam dan gadis rumahan. Aku cenderung lebih suka menyendiri dan
jika teman-temanku mengajak entah kemana aku lebih memilih dikos. Aku merasa
benar-benar kehilangan sisi humorisku. Kehilangan sisi ceria dan bahagia
dihidupku. Aku ingin sedikit bertanya pada kalian, siapa saja mungkin
wanita-wanita yang sudah berusia diatasku. Apakah kalian pernah mengalami hal
yang sama denganku? Lantas, bagaimana kalian menyikapinya? Bagaimana kalian
melewati fase-fase tak menyenangkan seperti ini dalam hidup kalian? Tolong,
siapa saja yang membaca ini berikan sedikit komentar kalian. Aku bingung harus
berbagi kepada siapa lagi. Aku tidak terlalu dekat dengan siapapun dikeluargaku
untuk menceritakan keluh kesahku ini. Suatu waktu, aku pernah sedikit membahas
tentang masalah yang bisa dibilang sudah waktunya memang untuk aku hadapi dan
aku bahas dengan salah seorang sepupuku. Lantas jawaban yang aku terima adalah,
“Udah, kamu itu masih kecil jangan ikut campur masalah orang dewasa.” Padahal
umurku tidak terpaut jauh dengannya. Hanya sekitar 5-6 tahun. Apa iya aku memang
belum pantas didaulat menjadi wanita sebenarnya? Jika iya, pasti hal ini juga
yang mempengaruhi pola pikir lelaki bervespa itu. Ia pasti mengira aku tidak
mempunyai asa yang harus digapai kedepannya. Jujur saja, kata-kata sepupuku itu
membuatku sedikit berpikir dan merasa aku memang masih kekanak-kanakan. Lantas
sekarang aku mencoba untuk mengubah itu semua. Agar mereka tahu dan
menganggapku sudah dewasa dan pantas untuk mereka dengar pendapatnya. Hal ini yang mungkin juga berefek pada sikapku
yang agak dingin.
Aku harus bagaimana kawan? Jika kalian diposisiku
apa yang harus kulakukan dengan semua perubahan ini?
http://aquagaze95.blogspot.com
ReplyDeleteOke brow... thanks to visit my blog ^_^
Delete