Thursday, May 29, 2014

Sedikit Cerita


               Sedikit ingin bercerita kepada kawan-kawan pengunjung blog ini. Copast atau Copy Paste seringkali terjadi didunia penulisan terlebih didunia maya seperti ini. Ada yang terkadang membuatku merasa bangga karena tulisanku dicopast orang. Yah, itu berarti standar menulisku sudah sedikit diakui walau hanya secuil. Tetapi terkadang ada juga rasa jengkel dan marah saat ternyata tulisan yang sudah dengan susah payah ditulis tiba-tiba dicopast tanpa sumber dan diakui sebagai karya copaser. Saat-saat seperti ini, biasanya yang bisa dilakukan oleh penulis hanya bisa mengumpat, marah dan paling parah berdoa agar copaser diberikan ganjaran yang setimpal.

              Bagi beberapa dari orang, tentu akan banyak yang bilang, “Hah? Sampai segitunya? Itu kan Cuma perihal copast, didunia maya itu wajar. Siapa suruh Cuma posting karya didunia maya? Yaudah gak usah nulis kalau gak mau dicopas.”. WOW!! Sedikit hal yang perlu ku ceritakan. Aku, menulis didunia maya karena merasa belum mempunyai kemampuan yang mumpuni dibidang penulisan sehingga berusaha untuk menulis suatu karya. Kemudian, mempunyai sedikit ide untuk disebar didunia maya, untuk meminta kritik dan saran yang tentunya membangun dari oranglain. Karena, aku cenderung malu untuk memperlihatkan hasil karyaku terhadap oranglain dikehidupan nyataku. Bahkan suatu saat aku merengek-rengek kepada seorang teman agar ia membaca tulisanku. Ia menanggapinya dengan,” Maaf, aku gak suka baca sih.” Sedih rasanya. Tapi, apa mau dikata? Aku tidak bisa memaksa, kan? Awalnya aku sedikit patah semangat untuk menulis. Namun, hasrat untuk menulis semakin besar dan kemudian aku mencari jalur alternatif dengan menulis diblog pribadiku ini dan web reunion.

               Sedikit cerita dipagi ini. Saat membuka facebook dan kemudian iseng-iseng aku membuka kronologi dari beberapa keluarga. Betapa terkejutnya aku, melihat tulisanku mengenai sejarah kampung halamanku dicopast oleh seseorang. Ia kemudian menandai beberapa orang dan salah satunya keluargaku. Ia memang tidak mengubah sedikitpun tulisanku. Hanya saja, tulisan itu tidak menyertakan sumber. Sedikit ada rasa kecewa karena sumber tidak disertakan disana. Tetapi tidak kutepis pula lebih banyak rasa bangga karena tulisanku rupanya sedikit diakui. Walau hanya sedikit, tak apalah. Asal ‘dia’ tidak mengakui itu adalah hasil karyanya.

              Kalian tau? Ketika melihat tulisanku dicopast tanpa ada sumber bahkan dengan nama penulis yang diganti. Sakit sekali rasanya dihati. Entah kenapa, buah pikiran yang dikumpulkan kemudian dibentuk dalam tulisan dicopast seperti itu rasanya sangat menyedihkan.

              Pernah suatu waktu, tulisan salah seorang temanku direunion dicopast oleh sebuah fp di facebook. Saat kami tegur kala itu balasannya sungguh membuatku naik pitam. Ia membalas komentar kami dengan satu kata, “Bit*h”. Tak urung, setelah itu aku memutar otak bagaimana caranya agar fp orang itu hilang dari peradaban dan ia tak bisa muncul lagi difacebook. Setidaknya untuk meng-copast tulisan orang. Beruntung baginya saat itu kami tak berhadapan langsung.  Bisa kau bayangkan bagaimana emosinya aku saat itu menghadapi orang yang bisa dibilang tak tau diri dengan mengatai penulis asli dari tulisan yang ia copast dengan kata-kata seperti diatas.

             Menjengkelkan. Hanya kata itu yang bisa aku katakana kepada para copaser tak bertangungjawab. Yah, memang ini adalah dunia maya. Dan konsekuensi dari apa yang sudah kita sebar didunia maya adalah siap-siaplah untuk melihat apa yang anda sudah posting disana untuk dicopast.

No comments:

Post a Comment