Hai sahabat kizaisback. Aku ingin sedikit
mencurahkan perasaanku disini. Aku mempunyai seorang kekasih hati, yang
tentunya seorang lelaki yang memang sudah sangat kudambakan sejak awal
perkenalan kami beberapa bulan lalu. Kami teman sekelas dibeberapa mata kuliah.
Awalnya, aku mengidolakannya karena motor vespa yang ia gunakan. Ia terlihat
sangat keren dengan motor vespanya kala itu. Namun, entah mengapa pada
pertemuan kedua kami. Rasa nyaman yang begitu dalam hinggap begitu saja
dihatiku tanpa bisa aku kontrol. Namun, sayangnya saat itu aku masih mempunyai
pacar lain. Dan, saat aku dan pacarku yang terdahulu putus. Harapanku akan
sosok lelaki bermotor vespa ini semakin besar.
Setiap kali kulihat dirinya berada dikampus, entah
kenapa jantungku terasa berdetak tak karuan. Mukaku memanas. Aku bahkan tak
berani untuk mendekat. Aku takut kala itu ia akan membaca tingkahku, sedangkan
dari dirinya tak ada tanda-tanda merespon balik perasaanku. Yah, aku mungkin
tidak memberikannya sinyal sedikitpun kala itu. Namun, dari tingkahku tentu
saja orang-orang dapat melihat betapa sukanya aku terhadap lelaki ini.
Dikos, kebetulan ada lima orang yang kuliah
diuniversitas serta fakultas dan kelas yang sama termasuk aku. Entah sudah
berapa ratus kali ku sebut nama lelaki bervespa itu kepada teman-teman satu
kosku. Setiap waktu, aku selalu menceritakan bagaimana hebatnya sosok itu
dimataku. Bahkan ketika ada bbm darinya yang kala itu hanya menanyakan perihal
tugas. Entah mengapa, aku sangat bahagia dan langsung menceritakan hal itu
kepada teman-temanku dengan nada yang begitu bahagianya. Mungkin, bagi temanku
itu sangat menjengkelkan. Namun bagiku hal itu hanya sekedar luapan untuk
mengurangi sedikit rasa bahagia yang membuncah didadaku.
Berhari-hari setelah putus dari pacarku yang
terdahulu beberapa lelaki sempat mendekatiku. Namun, perasaanku tak mengizinkan
aku untuk menerima begitu saja para lelaki itu. Jujur saja, kala itu aku
berharap lelaki bervespa itu yang akan mendekatiku. Namun, entah kenapa ia
sepertinya tak sama sekali terusik. Hingga suatu saat, aku mendengar
selentingan kabar bahwa ia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Kau tau?
Saat itu aku hanya bisa tersenyum seharian. Namun, satu hal yang mengganjal
dipikiranku kala itu. Ia bahkan sama sekali tak pernah menghubungiku. Hingga
akhirnya aku beranikan diri untuk menarik perhatiannya kala itu dengan sekedar
mengirim chat melalui bbm. Dan dia
membalasnya panjang lebar bahkan lebih dari harapanku. Entah bagaimana
kuucapkan rasa syukur itu terhadao Allah yang telah mengabulkan doaku. Ia
bahkan berjanji padaku untuk memberikan perhatian lebih. Teman-temanku yang selalu
setia mendengarkan ceritaku ikut tertawa bahagia, bahkan saat aku meluapkan
perasaanku dengan memeluk mereka erat-erat.
Hingga akhirnya pertama kalinya ia mengajakku makan
bersama. Nasi goreng yang tentunya sangat terasa spesial karena bersama dia
(ciiee.. hahahaha). Dua kali kami jalan berdua. Kau tau? Itu terasa lebih dari
spesial. Ingin rasanya kala itu aku menghentikan waktu agar dapat terus
bersamanya. Namun sayangnya kala itu detik demi detik terasa berlalu sangat
cepat. Saat pulang, duduk dibelakang diboncengnya terasa tubuhku melayang. Tak
tau hendak berkata apa.
Ingin rasanya ku peluk dan ku bisikkan kepadanya
kata “AKU MENYAYANGIMU”. Namun, aku hanya bisa diam kala itu. Memandanginya
dari balik helm yang kukenakan. Mungkin, ia tak sadar namun sepanjang
perjalanan menuju ketempat yang kami tuju dan perjalanan pulang aku selalu
tersenyum bahagia.
Hingga saatnya tiba ia mengatakan apa yang sudah
kutunggu-tunggu, ia mengatakan bahwa ia ternyata memiliki perasaan yang sama
padaku (Bisa kalian bayangkan bagaimana perasaanku kala itu, hanya saja aku sok
kalem didepannya. Padahal ingin sekali ku teriakkan pada dunia bahwa aku
bahagia.). Ia mengatakan bahwa ingin menjadikanku kekasihnya. Jantungku
berdegup kencang. Aku berusaha sekuat tenaga mengontrol diri, namun senyum yang
mengembang dan tawa bahagia muncul perlahan-lahan dar bibirku. Apa ini?? Aku
malu. Entah seperti apa wajahku kala itu. Aku bahkan tak dapat mengontrol diri
untuk menjawab pertanyaannya itu. Hingga akhirnya, keluarlah kata-kata itu dari
bibirku, “Iya deh, aku mau.” Sedikit senyum simpul menghiasi wajahku. “Iya, ya
iya aja. Gak usah pake deh.” Ujarnya kala itu sedikit mengurai rasa tegang
diantara kami. “Ih, yaudah, Iya aku mau.” Aku kembali mengulang jawabanku.
Selepas aku menjawab pertanyaannya ia langsung pamit pulang.
WOW!! Kau tau? aku malah tak bisa tidur malam itu.
Memikirkan lelaki yang selama ini aku idam-idamkan. Lelaki yang selama ini aku
idolakan menjadi sosok yang akan mendampingi hari-hariku. Terimakasih Allah,
kau sudah menjawab doaku (ini nulisnya sambil senyum-senyum gak jelas.
Hahahaha).
Seketika perasaan teramat bahagia melingkupi hatiku.
Hingga kini, sudah sebulan lebih hubungan kami. Baru seumur jagung memang, tapi
harapanku akan hubungan ini entah mengapa sangatlah besar. Tak pernah
sebelumnya aku berani untuk mengenalkan lelaki yang tengah dekat denganku
kepada keluarga. Hingga beberapa hari yang lalu, keluargaku datang kesini, ke
Jogja. Aku mengajaknya untuk menemui mereka. Ingin ku tunjukkan pada mereka bahwa
ialah sosok lelaki yang selalu menjadi pahlawan dimataku. Namun, mungkin saat
itu bukan waktu yang tepat hingga akhirnya aku batal memperkenalkannya kepada
keluargaku. Tak apalah, mungkin lainkali aku dapat langsung mengenalkannya
kepada kedua orangtuaku.
Lelaki ini, lelaki spesial yang kurasakan hadir
dihidupku. Jujur aku agak takut memperkenalkannya kepada keluargaku, entah
karena sebelum-sebelumnya aku belum pernah mengenalkan lelaki siapapun yang
dekat denganku atau bagaimana. Namun, kali ini aku bertekad kuat akan
kukenalkan ia kepada keluargaku. Ingin ku katakan kepada mereka, “Mak, Mik,
Mbok, Oaq, Kak, Bibi, bapak, ini dia lelaki yang selama ini ika idam-idamkan.”.
Dalam setiap helaian doaku seringkali aku berdoa
kepada Allah agar kami dapat dipersatukan. Terlalu dini memang berdoa seperti
itu. Namun, kau tau perasaanku kian hari semakin bertambah dan tak bisa
berhenti untuk bertambah. Aku sendiri tak mengerti mengapa itu semua bisa
terjadi. Aku sangat menikmati setiap perlakuannya padaku. Kebiasaannya mengelus
kepala dan pipiku dengan lembut membuatku merasa nyaman. Ingin rasanya aku
bersandar pada bahunya dan mengatakan padanya betapa besar perasaanku padanya,
walaupun hal itu tidak akan sedikitpun mewakili apa yang ada dihatiku. Satu
doaku kepada-Nya untuk kami dan hubungan ini,”Semoga ia jodohku. Semoga ia
lelaki yang akan menjadi imam dunia akherat bagiku kelak. Rico Febrian" :)
Begitulah jatuh cinta semua trsa indah :D smga langgeng and bisa meredam ego masing ya :)
ReplyDeleteIya mbak, ini lagi indah"nya :D
DeleteTapi entah deh, rasanya ada yg berubah :(
Aamiin.. makasi mbak Zhe :*