Monday, June 2, 2014

I'm In Love :D



Pagi ini ku buka mataku, masih setengah mengantuk bersegera mandi kemudian siap-siap ngampus. “Hoooaamm.” Upst, mulutku terbuka lebar. Aku masih mengantuk. Jelaslah, semalam begadang hingga jam 3.35 pagi. Entah kenapa akhir-akhir ini mataku susah sekali terpejam rasanya. Nafsu makan menurun drastis, ditambah lagi jerawat yang mulai muncul dan terasa sakit jika disentuh. DAMN!! Apa ini efek stres? Orang macam apa aku. Aku bahkan tidak pernah merasa bermasalah. Tapi, rasanya entah ada sesuatu yang mengganjal didalam hatiku.

Tuhaaaaannnnn…………………. Berikan saja aku penyakit!! Agar ketika sembuh, semua beban ini terasa hilang. Aku pikir syndrome transisi diusia 20-an ini akan segera pergi. Namun, nyatanya? Makin parah. Harus bagaimana aku ini? Haruskah aku menyayat pergelangan tanganku? Tidak, aku takut darah (lebay dikit). Atau minum racun? Nooo… Aku tidak suka makanan atau minuman pait. Nyemplung dikolam yang penuh buaya? Apalagi itu, aku tidak pandai berenang. Loncat dari gedung berlantai 90? Come on, aku takut ketinggian. Intinya aku tidak mau bunuh diri.

Beberapa hari yang lalu, usai shalat magrib. Entah mengapa ditengah doaku, air mata menetes tanpa dikomando. Tak henti-hentinya air mata ini menetes. Sudah ditahan, tapi rasanya air mataku terus-terusan menetes tanpa henti. Hingga kemudian dengan sigap ku tutup tirai jendela dan pintu (Ya malulah kalau ada yang liat cengengku kumat :D). Akhirnya ku biarkan air mataku terus-terusan keluar, dan bayangan yang muncul saat itu dikepalaku adalah keluargaku. Apakah aku rindu mereka? Hmm, mungkin saja. Hingga akhirnya aku ketiduran entah untuk waktu berapa lama. Ketika terbangun, hp-ku masih saja sepi pengunjung (maksudnya chat dari doi. Hahaha). Beberapa lama kemudian aku mencoba untuk berlatih memainkan gitar. Yah, aku memang tengah belajar memainkan gitar. Gitar yang dipinjamkan oleh lelaki bervespa itu. Ku petik satu persatu nada di gitar, kemudian entah kenapa rasa rinduku begitu dalam muncul. Ku peluk erat gitar itu, serasa tengah memeluknya (ngayalnya ketinggian coy!).

Tiba-tiba ditengah permainan gitarku ada bbm yang masuk. Harap-harap cemas aku membukanya, berharap dari lelaki bervespa itu. Namun, nampaknya cupid sedang tidak berpihak padaku. Ternyata yang mengirim pesan itu mbak uun. Ia mengajakku untuk sekedar nongkrong menghilangkan jenuh dan stress.

Ayo mbak, aku juga bete’ nih dikos.’ Balasku.

Oke, aku jemput. Tapi aku siap-siap dulu ya?

 ‘Ocre mbak, lagian aku juga belum mandi. Aku cuci muka aja ya?

siiaapp.’ Mbak Uun membalas pesanku.

Aku segera menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan membasuh mukaku yang sangat lusuh karena baru saja bangun. Ketika sudah selesai dengan segala kegiatan bersih-bersihku yang.. yah, hanya mencuci muka dan menggosok gigi. Aku keluar dari kamar mandi. Ketika keluar, aku melihat gerbang depan. ‘Loh, itu bukannya vespa pacarku?’ gumamku dalam hati. Beberapa detik aku terbengong memikirkan motor itu. Hingga kemudian aku menoleh kearah kanan, kamarku. Daannnn……. Ternyata memang benar, lelaki bervespa itu tengah duduk dikursi depan kamarku. Dia hanya melihatku terheran-heran.

“Ngapain kamu?” Tanyanya.

“Eh, gak. Cuma cuci muka aja soalnya baru bangun. Hehehe” Aku beralibi.

“Kamu baru bangun? Tumben.” Ujarnya lembut.

“Hehehe. Tadi abis solat magrib ketiduran, ngantuk banget. Orang aku aja tidur masih pake mukena.” Jawabku. Kemudian disambut dengan obrolan hangat yang berlanjut diantara kami berdua. Sekian lama ngalor ngidul aku mencoba mengecek hp-ku yang tergeletak tak berdaya diatas kasur. Rupanya dia sempat mengirimiku chat, tetapi mungkin saat itu aku sudah masuk kamar mandi (hahaha).

Setelah ngobrol ngalur ngidul kesana kemari. Datanglah, dua orang lelaki yang ditunggu juga oleh kekasihku. Mas Steve dan mas Wega. Obrolan kami semakin rame dengan hadirnya mas Steve yang selalu membuat kami tertawa. Yah, aku sebenarnya sedikit tak enak badan. Hanya saja, kekasihku tercinta duduk disebelahku membuatku merasa sehat walafiat.

Hingga akhirnya mas Steve dan mas Wega pamit pulang lebih dulu. Aku dan lelaki bervespa kesayanganku itu hanya mengangguk dan mengucapkan TTDJ. Obrolan diantara kami semakin berlanjut. Hingga tiba-tiba sebuah mobil datang dan masuk kedalam area kos-kosan.

“Yah, ada mobil masuk. Aku sekalian pulang aja ya.” Ujarnya sembari mengelus lembut pipi dan kepalaku. Perlakuan favorit yang sangat aku suka darinya. Dan, tanpa disangka-sangka, dia 
merangkulku (Pengen rasanya teriak, lagi... lagii :D). Aku hanya tersenyum simpul dengan perlakuannya yang sangat memanjakanku. Ingin rasanya aku bersandar dibahunya kala itu dan mengatakan, “Maaassss………….. AKU SAYANG KAMU!! AKU CINTA KAMU!!” Tetapi, lagi-lagi terhalang rasa takut aku hanya tersenyum padanya.

“Yaudah, hati-hati ya mas?” Ujarku. Namun, tampaknya dia masih enggan untuk beranjak dari tempat duduknya. Ia kembali membahas ajakan mbak uun padaku. Yah, aku memang sudah menceritakannya padanya.

“Gak tau mas, aku masih bingung. Suntuk juga dikos.” Jawabku. Ia kembali mengelus lembut kepalaku, melanjutkan memberi nasehat padaku.

“Kamu itu, hargai dirimu sendiri baru hargai oranglain.” Ujarnya. Aku hanya menggeleng manja. Hingga akhirnya ia pamit pulang dan kembali mengelus lembut pipiku. Aku hanya memberikan anggukan lemah, pertanda masih ingin berlama-lama dengannya.

Hah.. bagaimana ini? rasanya kembali seperti anak SMP yang tengah jatuh cinta. Aku harus bagaimana? Semua ini terasa sangat manis. Aku tengah JATUH CINTA, mungkin bukan yang pertama, tetapi ini lebih dari CINTA PERTAMA. Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa (teriak dikit ngurangin galau. Hahaha)

No comments:

Post a Comment