Kizaisback.blogspot.com-Yogyakarta,
Hari pahlawan merupakan hari nasional yang diperuntukkan untuk mengenang
jasa-jasa para pahlawan. Hari pahlawan yang jatuh pada hari Selasa (10/11/2015)
ini dirayakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
dengan cara melakukan orasi. Orasi yang dilakukan di tengah-tengah Pertigaan
Jln. Laksda Adi Sucipto, Yogyakarta ini mengundang daya tarik tersendiri.
Dengan berdiri diatas motor yang diletakkan ditengah-tengah pertigaan, pemimpin
orasi dengan semangat hari pahlawan berteriak menyuarakan anti korupsi dan
meminta pemerintah segera menangkap mafia penyebab asap yang terjadi di
Sumatera dan Kalimantan, diikuti oleh para peserta yang lain.
Tuesday, November 10, 2015
Wednesday, May 27, 2015
Suara Tangis di Kosku
Kawan-kawan, kali ini aku
akan bercerita kembali mengenai kosku. Ya, sekedar info, untuk teman-teman,
sebelumnya aku pernah menulis tentang kejadian mistik di kos lamaku. Kali ini,
aku akan bercerita tentang teror yang kembali menghantui kos baruku ini.
Kuliah dari senin hingga
jumat cukup menyita waktuku, terlebih tugas yang kian menumpuk serasa memanggil
untuk dikerjakan. Tetapi, insomnia selama ini menderaku anehnya hilang begitu
saja selama minggu itu. Hal ini cukup membantuku untuk bangun pagi, terlebih
sekarang kosku lebih jauh dari kos yang lama. Apabila dari kos lama menuju
kampus bisa menempuh waktu kurang lebih 5 menit jika ditempuh dengan jalan kaki,
kosku yang sekarang dapat memakan waktu, kurang lebih 17 menit menuju kampus.
Malam itu, mataku terasa
sangat berat hingga aku tertidur dengan lelap. Esoknya seperti biasa ku lakukan
aktifitas hari seninku, berangkat kuliah kemudian kembali ke kos. Saat sampai
dikos seperti biasa aku langsung masuk menuju kamarku yang nyaman dan berganti
pakaian yang sudah bau keringat.
“Rizka.” Yoka
menyembulkan kepalanya dari jendela kamarku.
“Ampun deh. Kamu ngagetin
mulu.” Ujarku sembari memencet remot tv. Yoka langsung masuk kekamar melalui
pintu yang berada disebelah jendela.
“Eh, liat status mbak
Ninit gak di bbm semalam?” Tanya Yoka sembari duduk disampingku.
Saturday, January 3, 2015
Sesosok Wanita di Atas Motor
Kali
ini aku ingin menyapa pembaca blog ini dengan sebuah kisah mistis. Sudah lama
rasanya tidak menulis kisah-kisah mistis. Rindu menulis di web reunion sudah
membuat tangan ini terasa gatal (gaya dikit yeh. Hahaha). Baiklah, kali ini
dengan ditemani lagu mendayu yang syahdu dari payung teduh, akan ku tuliskan
sebuah kisah mistis yang dialami oleh teman dari salah seorang saudaraku.
Namanya Rofika (nama
samaran), ia seorang gadis manis lulusan SMA Negeri yang cukup ternama di
Lombok Tengah. Ia kini tengah kuliah disebuah Universitas swasta di Mataram,
sedangkan ia tinggal di Lombok Tengah. Lumayan melelahkan bagi orang yang tidak
terbiasa memang. Tetapi, bagi Rofika yang notabene badannya kecil itu merupakan
suatu tantangan untuk menuju kesuksesan. Ia juga bahkan mengajar bimbel
disebuah tempat bimbel yang terkenal. Bukan hanya di Lombok tetapi juga di
Indonesia. Hal ini membuatnya mau tidak mau harus sering pulang malam. Tapi
sekali lagi, baginya ini hanyalah tantangan menuju kesuksesan.
Pagi itu, seperti
biasa. Ia berangkat untuk menuntut ilmu ke Universitas tempat ia menimba ilmu
di Mataram, setelah pamit dan memberi salam kepada ibunya. Hari ini ia terlihat
sangat bersemangat menuju kekampus dengan kemerja berwarna hitam, celana jeans
biru pucat dan jilbab motif hitam ia terlihat semakin manis.
Kegiatan dikampus hari
itu berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Kegiatan terakhirnya hari ini adalah praktikum. Ya, ia adalah seorang calon
guru biologi. Kegiatan praktek kali ini memakan waktu hingga malam, yakni pukul
20.43 WITA. Hal ini diketahuinya ketika ia mengecek handphone. Ia dan beberapa
temannya yang masih tersisa kemudian segera membereskan alat-alat praktikum.
“Alhamdulillah akhirnya
selesai juga nih. Lumayan Cape’ sih. Tapi seru.” Ujar Rofika kepada Arni, teman
sekelompoknya.
“Iya, mending praktek
daripada teori.” Ujar Arni dengan logat sasaknya yang kental.
“Udah, jangan ngobrol
aja. Udah malam nih. Pulang yuk.” Ajak Arfi.
“Ya ayok. Lagian udah
selesai ini beres-beres. Hehehe.” Rofika membalas Arfi.
“Eh, Rofika mau pulang
ke Lombok Tengah nih? Yakin? Udah malam loh. Apa aku anter?” Ujar Arfi.
“Ndak usah Fi, udah
biasa pulang malam. Insya Allah ndak ada apa-apa.” Balas Rofika.

“Bismillah aja Ar,
lagian masih pagi. Masih ramai dijalan. Udah, aku balik duluan ya.
Assalamualaikum.” Rofika kemudian meninggalkan kedua temannya. Ia melangkah
menuju parkiran. Melewati gedung A yang sudah tampak sepi. Hal ini sedikit
menciutkan nyalinya. Namun, ia tetap berusaha tenang. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara seperti
bola basket yang tengah dimainkan, tetapi anehnya hanya terdengar tiga kali.
‘Mungkin ada yang lagi
ngerapiin bekas latihan basket kali.’ Pikirnya.
Kampus Rofika memang
seringkali digunakan untuk latihan basket para mahasiswa yang ingin
berolahraga. Namun, ketika melewati lapangan basket, ia sedikit melirik dan
tidak mendapati seseorangpun disana.
Subscribe to:
Posts (Atom)